Wednesday, September 10, 2014

Gadis Bijaksana atau Gadis Bodoh




Matius 25:1-4 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itumembawa pelitanya dan juga minyak dalam
buli-buli mereka.

Kisah tentang lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh ini  adalah sebuah gambaran
apa yang akan terjadi di kemudian hari bahkan sampai hari kedatangan-Nya yang
kedua kali melalui sebuah perumpamaan.

Jika kita renungkan, Perumpamaan ini menceritakan bahwa suatu saat akan ada dua kelompok umat Tuhan yaitu kelompok gadis yang bodoh dan kelompok gadis yang bijaksana. Karena disini mereka sama-sama menantikan Mempelai Laki-laki dan ini melambangkan gereja Tuhan.

- Gadis adalah gambaran dari gereja Tuhan.
- Pelita adalah gambaran dari firman Tuhan.
- Minyak adalah gambaran dari urapan Roh Kudus.


Sebelum kita lanjutkan mari kita renungkan ayat berikut ini,

Kisah Para Rasul 2:1-4 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya
berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti
tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran
dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan
Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti
yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

Kejadian ini menceritakan tentang gereja mula-mula yang di penuhi oleh Roh
Kudus. Minyak adalah gambaran urapan Roh Kudus, Ini sama dengan kesepuluh gadis yang pada mulanya di perlengkapi dengan lampu dan minyaknya. Karena pada saat itu kesepuluh gadis itu memiliki lampu yang menyala, berarti mereka semua memiliki urapan Roh Kudus.  

Ketika Roh Kudus dicurahkan pertama sekali, seluruh umat Tuhan dipenuhi oleh Roh Kudus. Itu ibarat pelita kesepuluh gadis yang mula-mula menyala karena ada minyak di dalamnya. Betapa dahsyatnya kala itu karena pelita itu benar-benar bercahaya yang artinya firman Tuhan itu benar-benar dahsyat dan berkuasa. Firman itu bukan hanya menjadi rhema tetapi juga mengerjakan pekerjaan-pekerjaan besar. Mujizat terjadi dengan heran, hamba-hamba Tuhan seperti Petrus, Yakobus Yohanes dan yang lainnya dipakai Tuhan secara luar biasa. Itulah jika pelita itu bercahaya, akan memberi pengaruh dan menerangi orang-orang disekitarnya.

Namun pada perkembangan selanjutnya ada sekelompok umat Tuhan yang tidak
mempertahankan dan menyediakan hatinya untuk senantiasa dipenuhi oleh Roh
Kudus. Ini adalah gambaran dari lima gadis yang tidak menyediakan dan membawa
buli-buli persediaan minyak.

Matius 25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami
hampir padam.

Mereka menganggap sepele sehingga tidak perlu persediaan minyak. Kelompok ini adalah orang-orang yang tidak menyadari betapa pentingnya Roh Kudus, bahkan mereka memandang sepele karunia-karunia RohKudus. Bagi mereka yang terutama adalah firman Tuhan, itulah pelita, sementara karunia-karunia Roh Kudus tidak perlu. Bahkan ada diantara mereka yang mengolok-olok kelompok yang mengandalkan karunia-karunia Roh Kudus. Yang anehnya mereka percaya kalau Roh Kudus ada, namun mereka menolak hasil karya-Nya.
Sementara itu lima gadis bijaksana adalah kelompok umat Tuhan yang senantiasa
menjaga dan mempertahankan urapan Roh Kudus dan karunia-karunia-Nya.
Itulah sebabnya pada kelompok ini mujizat terjadi secara luar biasa dan heran karena pelitanya tetap menyala dan tidak padam.

Namun pada tahapan selanjutnya kesepuluh gadis ini tertidur. Itu dapat kita lihat
pada ayat dibawah:

Matius 25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga,
mengantuklah mereka semua lalu tertidur.

Karena lama mempelai itu tidak datang akhirnya mereka tertidur. Tertidur
menunjukkan bahwa mereka telah kehilangan fokus mereka. Fokus semula adalah
menantikan kedatangan Tuhan. Karena sudah tidak focus dan berganti ke hal lain, sehingga kerohanian nya tertidur pulas, gereja benar-benar tertidur karena fokusnya bukan lagi menantikan kedatangan Tuhan.
Apalagi saat Pilpres mereka sudah masuk kedalam ranah politik dan kekuasaan. Tetapi Itu memang sudah terjadi selama ratusan tahun. sangat sedikit orang yang masih murni dan berjuang didalam jalan Tuhan.Dan hal itu terjadi sampai saat ini, gereja masih tertidur dari fokus utama.
Saat ini gereja Tuhan sibuk dengan kepentingan pribadinya.Modernisasi membuat manusia masuk kepada hidup yang mementingkan diri sendiri dan hal itu telah memasuki gereja Tuhan. Masing-masing gereja sibuk menganggap dirinyalah yang paling benar. Gereja tidak bersatu, mereka sibuk dengan urusan sendiri.
Bahkan fokus pemberitaan injil mulai berubah, dahulu injil diberitakan untuk menjala jiwa-jiwa yang belum mengenal dan menerima Yesus, sekarang yang di jala bukan orang yang belum mengenal Yesus melainkan domba dari gereja lain.
Gerejapun sudah mulai hitung-hitungan untung dan rugi. Kalau untung dipertahankan, kalau rugi ditutup dan pindah ke lokasi lain dan membujuk jemaat gereja lain untuk masuk ke gerejanya dengan berbagai fasilitas menarik apalagi orang itu kaya.
Gereja sudah kehilangan misi untuk mempersiapkan umat yang layak dan menjadikan murid Kristus,  
Kalau kita bandingkan dengan gereja mula-mula yang pada saat itu keadaannya
sungguh berbeda. Mereka tidak menganggap bahwa jemaat adalah milik mereka. Mereka menganggap bahwa semuanya adalah milik Tuhan Yesus. Tugas mereka hanyalah menjaga dan merawat dan menjadikan mereka murid, seperti amanat Agung Tuhan Yesus. Jadi tidak satupun diantara mereka yang berselisih. Hal itu dapat kita lihat pada ayat dibawah.

I Korintus 3:3-7 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? Karenajika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.

Itulah kondisi tertidur yang terjadi pada saat ini karena gereja sibuk dengan diri
sendiri. Namun ditengah-tengah ketertiduran gereja ada sekelompok jemaat yang
berjaga-jaga dengan minyaknya dan ada sekelompok yang tidak berjaga-jaga
dengan minyak. Hal ini terjadi sampai hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua
kalinya. Namun pada saat sangka-kala kedatangan Tuhan berbunyi, kelompok
yang tidak menyediakan bahkan tidak memperdulikan minyak ini menyadari bahwa
mereka telah berbuat kesalahan dan bahwa ternyata mereka memerlukan minyak
yaitu urapan Roh Kudus.

Yang menjadi pertanyaan, kenapa minyak (urapan Roh Kudus) benar-benar di
butuhkan? Jawabannya ada pada ayat dibawah:

Yohanes 4:23-24 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa
penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam
roh dan kebenaran."

Tanpa urapan Roh Kudus kita tidak bisa menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran. Roh Kuduslah yang membuat kita mampu melakukannya. Kita tidak
cukup menyembah dengan akal budi, kita juga harus menyembah dalam roh. Itu
dapat kita lihat pada ayat dibawah:

I Korintus 14:15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan
rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi
dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan
akal budiku.
Menyadari kesalahannya, kelompok ini akan berusaha mencari minyak namun tidak
mendapatkannya.

Matius 25:9-11 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak
cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual
minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk
membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk
bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan,
bukakanlah kami pintu!

Pada ayat diatas tidak di jelaskan kalau mereka memperoleh minyak.
Demikian juga halnya pada hari kedatangan Tuhan, Roh Kudus tidak akan
ada lagi didunia ini. Roh Kudus akan ditarik bersamaan dengan pengangkatan
orang-orang kudus-Nya.
Oleh sebab itu sebelum terlambat, mari kita koreksi diri kita. Pada kelompok
manakah kita? Apakah kita kelompok gadis bodoh atau gadis bijaksana? Selagi
masih ada waktu mari kita koreksi diri kita dan jadilah seperti gadis-gadis bijaksana
sebab kedatangan Tuhan sudah sangat-sangat singkat.

Tuhan Yesus memberkati.

0 komentar: