Matius 25:1-4 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama
sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya,
tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itumembawa
pelitanya dan juga minyak dalam
buli-buli mereka.
Kisah
tentang lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh ini adalah sebuah gambaran
apa
yang akan terjadi di kemudian hari bahkan sampai hari kedatangan-Nya yang
kedua
kali melalui sebuah perumpamaan.
Jika
kita renungkan, Perumpamaan ini menceritakan bahwa suatu saat akan ada dua
kelompok umat Tuhan yaitu kelompok gadis yang bodoh dan kelompok gadis yang
bijaksana. Karena disini mereka sama-sama menantikan Mempelai Laki-laki dan ini
melambangkan gereja Tuhan.
-
Gadis adalah gambaran dari gereja Tuhan.
-
Pelita adalah gambaran dari firman Tuhan.
-
Minyak adalah gambaran dari urapan Roh Kudus.
Sebelum
kita lanjutkan mari kita renungkan ayat berikut ini,
Kisah Para Rasul 2:1-4 Ketika tiba hari Pentakosta,
semua orang percaya
berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit
suatu bunyi seperti
tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana
mereka duduk;
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala
api yang bertebaran
dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah
mereka dengan
Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam
bahasa-bahasa lain, seperti
yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk
mengatakannya.
Kejadian
ini menceritakan tentang gereja mula-mula yang di penuhi oleh Roh
Kudus.
Minyak adalah gambaran urapan Roh Kudus, Ini sama dengan kesepuluh gadis yang
pada mulanya di perlengkapi dengan lampu dan minyaknya. Karena pada saat itu
kesepuluh gadis itu memiliki lampu yang menyala, berarti mereka semua memiliki urapan
Roh Kudus.
Ketika
Roh Kudus dicurahkan pertama sekali, seluruh umat Tuhan dipenuhi oleh Roh
Kudus. Itu ibarat pelita kesepuluh gadis yang mula-mula menyala karena ada
minyak di dalamnya. Betapa dahsyatnya kala itu karena pelita itu benar-benar
bercahaya yang artinya firman Tuhan itu benar-benar dahsyat dan berkuasa.
Firman itu bukan hanya menjadi rhema tetapi juga mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
besar. Mujizat terjadi dengan heran, hamba-hamba Tuhan seperti Petrus, Yakobus
Yohanes dan yang lainnya dipakai Tuhan secara luar biasa. Itulah jika pelita
itu bercahaya, akan memberi pengaruh dan menerangi orang-orang disekitarnya.
Namun
pada perkembangan selanjutnya ada sekelompok umat Tuhan yang tidak
mempertahankan
dan menyediakan hatinya untuk senantiasa dipenuhi oleh Roh
Kudus.
Ini adalah gambaran dari lima gadis yang tidak menyediakan dan membawa
buli-buli
persediaan minyak.
Matius 25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada
gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab
pelita kami
hampir padam.
Mereka
menganggap sepele sehingga tidak perlu persediaan minyak. Kelompok ini adalah
orang-orang yang tidak menyadari betapa pentingnya Roh Kudus, bahkan mereka
memandang sepele karunia-karunia RohKudus. Bagi mereka yang terutama adalah
firman Tuhan, itulah pelita, sementara karunia-karunia Roh Kudus tidak perlu.
Bahkan ada diantara mereka yang mengolok-olok kelompok yang mengandalkan
karunia-karunia Roh Kudus. Yang anehnya mereka percaya kalau Roh Kudus ada,
namun mereka menolak hasil karya-Nya.
Sementara
itu lima gadis bijaksana adalah kelompok umat Tuhan yang senantiasa
menjaga
dan mempertahankan urapan Roh Kudus dan karunia-karunia-Nya.
Itulah
sebabnya pada kelompok ini mujizat terjadi secara luar biasa dan heran karena
pelitanya tetap menyala dan tidak padam.
Namun
pada tahapan selanjutnya kesepuluh gadis ini tertidur. Itu dapat kita lihat
pada
ayat dibawah:
Matius 25:5
Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga,
mengantuklah
mereka semua lalu tertidur.
Karena
lama mempelai itu tidak datang akhirnya mereka tertidur. Tertidur
menunjukkan
bahwa mereka telah kehilangan fokus mereka. Fokus semula adalah
menantikan
kedatangan Tuhan. Karena sudah tidak focus dan berganti ke hal lain, sehingga
kerohanian nya tertidur pulas, gereja benar-benar tertidur karena fokusnya
bukan lagi menantikan kedatangan Tuhan.
Apalagi
saat Pilpres mereka sudah masuk kedalam ranah politik dan kekuasaan. Tetapi Itu
memang sudah terjadi selama ratusan tahun. sangat sedikit orang yang masih
murni dan berjuang didalam jalan Tuhan.Dan hal itu terjadi sampai saat ini,
gereja masih tertidur dari fokus utama.
Saat
ini gereja Tuhan sibuk dengan kepentingan pribadinya.Modernisasi membuat
manusia masuk kepada hidup yang mementingkan diri sendiri dan hal itu telah
memasuki gereja Tuhan. Masing-masing gereja sibuk menganggap dirinyalah yang
paling benar. Gereja tidak bersatu, mereka sibuk dengan urusan sendiri.
Bahkan
fokus pemberitaan injil mulai berubah, dahulu injil diberitakan untuk menjala
jiwa-jiwa yang belum mengenal dan menerima Yesus, sekarang yang di jala bukan
orang yang belum mengenal Yesus melainkan domba dari gereja lain.
Gerejapun
sudah mulai hitung-hitungan untung dan rugi. Kalau untung dipertahankan, kalau
rugi ditutup dan pindah ke lokasi lain dan membujuk jemaat gereja lain untuk
masuk ke gerejanya dengan berbagai fasilitas menarik apalagi orang itu kaya.
Gereja
sudah kehilangan misi untuk mempersiapkan umat yang layak dan menjadikan murid
Kristus,
Kalau
kita bandingkan dengan gereja mula-mula yang pada saat itu keadaannya
sungguh
berbeda. Mereka tidak menganggap bahwa jemaat adalah milik mereka. Mereka
menganggap bahwa semuanya adalah milik Tuhan Yesus. Tugas mereka hanyalah
menjaga dan merawat dan menjadikan mereka murid, seperti amanat Agung Tuhan
Yesus. Jadi tidak satupun diantara mereka yang berselisih. Hal itu dapat kita
lihat pada ayat dibawah.
I Korintus 3:3-7 Karena kamu masih manusia duniawi.
Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu
menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
Karenajika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang
lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu
menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani? Jadi, apakah Apolos?
Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing
menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku menanam, Apolos menyiram,
tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang
menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
Itulah
kondisi tertidur yang terjadi pada saat ini karena gereja sibuk dengan diri
sendiri.
Namun ditengah-tengah ketertiduran gereja ada sekelompok jemaat yang
berjaga-jaga
dengan minyaknya dan ada sekelompok yang tidak berjaga-jaga
dengan
minyak. Hal ini terjadi sampai hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua
kalinya.
Namun pada saat sangka-kala kedatangan Tuhan berbunyi, kelompok
yang
tidak menyediakan bahkan tidak memperdulikan minyak ini menyadari bahwa
mereka
telah berbuat kesalahan dan bahwa ternyata mereka memerlukan minyak
yaitu
urapan Roh Kudus.
Yang menjadi pertanyaan,
kenapa minyak (urapan Roh Kudus) benar-benar di
butuhkan? Jawabannya ada
pada ayat dibawah:
Yohanes 4:23-24 Tetapi saatnya akan datang dan sudah
tiba sekarang, bahwa
penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh
dan
kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah
demikian.
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus
menyembah-Nya dalam
roh dan kebenaran."
Tanpa
urapan Roh Kudus kita tidak bisa menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran.
Roh Kuduslah yang membuat kita mampu melakukannya. Kita tidak
cukup
menyembah dengan akal budi, kita juga harus menyembah dalam roh. Itu
dapat
kita lihat pada ayat dibawah:
I Korintus 14:15 Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku
akan berdoa dengan
rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku;
aku akan menyanyi
dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan
memuji juga dengan
akal budiku.
Menyadari
kesalahannya, kelompok ini akan berusaha mencari minyak namun tidak
mendapatkannya.
Matius 25:9-11 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana
itu: Tidak, nanti tidak
cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi
kepada penjual
minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka
sedang pergi untuk
membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah
siap sedia masuk
bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu
pintu ditutup.
Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan
berkata: Tuan, tuan,
bukakanlah kami pintu!
Pada
ayat diatas tidak di jelaskan kalau mereka memperoleh minyak.
Demikian
juga halnya pada hari kedatangan Tuhan, Roh Kudus tidak akan
ada
lagi didunia ini. Roh Kudus akan ditarik bersamaan dengan pengangkatan
orang-orang
kudus-Nya.
Oleh
sebab itu sebelum terlambat, mari kita koreksi diri kita. Pada kelompok
manakah
kita? Apakah kita kelompok gadis bodoh atau gadis bijaksana? Selagi
masih
ada waktu mari kita koreksi diri kita dan jadilah seperti gadis-gadis bijaksana
sebab
kedatangan Tuhan sudah sangat-sangat singkat.
Tuhan Yesus memberkati.
0 komentar:
Post a Comment