Dalam menjalani kehidupan ini kita di hadapi namanya
pilihan, karena hidup itu pilihan
Jika kita mau lihat dari awal penciptaan manusia, Adam
dan Hawa diberi pilihan oleh Tuhan untuk menggunakan secara bebas semua hasil
yang ada di taman Eden, dengan catatan, jangan coba-coba menyentuh buah
terlarang di tengah Taman Eden. Hawa yang kemudian dituding bersalah oleh Adam
dan generasi berikutnya tergoda oleh setan yang memberinya pilihan-pilihan
“memabukan” bahwasanya jika hawa mencicipi buah tersebut maka mereka akan
menjadi seperti Allah. Alkitab mencatat “Perempuan itu melihat bahwa buah
pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik
hati karena memberi pengertian” (Kej. 3:6).
Jika kita renungkan Tuhan itu masih sangat baik dan ada
rencana yang luar biasa untuk ciptaannya.
Andaikata pada saat Adam dan Hawa melanggar perintah
Tuhan dan Tuhan menghukum dengan kematian kekal maka kita tidak ada. Tetapi
karena Tuhan masih sangat mengasihi manusia yang serupa dan segambar ini, Tuhan
tidak langsung membunuh Adam dan Hawa tetapi Tuhan hanya mengusir Adam dan Hawa
dari Taman Eden. Bahkan Tuhan masih memberi kesempatan kepada Adam & Hawa
untuk hidup dan beranak cucu dengan Takut dan Gentar terhadap Allah.
Setelah manusia jatuh dalam dosa dan di usir dari Taman
Eden maka ada kehidupan yang tidak dapat di ubah/pilih alias TAKDIR, Yaitu yang namanya Lahir, tidak ada
seorang pun yang bisa menentukan kita lahir di mana, keluarga kaya atau miskin,
mancung atau pesek, kriting atau lurus, hitam atau putih. Yang kedua adalah kematian,
semua manusia di pastikan akan mati, bagaimana pun bentuk nya kematian manusia
pasti akhirnya akan mati.
Pengkhotbah 3:2a “ Ada waktu untuk lahir, ada waktu
untuk meninggal”
Hari ini Tuhan Yesus memberikan pilihan kepada Anda
melalui Firman - Nya
Matius 7:13 – 14 “Masuklah melalui pintu yang sesak
itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan
banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan
yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."
Dari ayat yang kita baca ada sebuah pilihan, dan
pilihan itu di berikan kepada Anda.
Apakah Anda mau kehidupan kekal atau kematian kekal ?
Apa yang harus dilakukan jika Anda memilih untuk
kehidupan kekal ?
1.
Terima Tuhan Yesus sebagai satu-satu nya
Tuhan, karena Dia Jalan dan kebenaran dan Hidup tidak ada seorangpun datang
kepada Allah tanpa melalui Dia.
Kisah Para Rasul 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga
selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Yohanes 14:1 - 6 "Janganlah
gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.Di rumah
Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya
kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila
Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang
kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada,
kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Kata
Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi
bagaimana kami tahu jalan ke situ?" Kata Yesus kepadanya: "Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa,
kalau tidak melalui Aku.
2.
Melakukan segala perintah Tuhan
Yohanes 14:21 Barangsiapa
memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan
barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan
mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Yesaya 48:18 Sekiranya
engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti
sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti
gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,
Yohanes 15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di
dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam
kasih-Nya.
Mazmur 19:9 Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu
murni, membuat mata bercahaya.
3.
Mengerjakan keselamatan dengan Takut dan
Gentar
Filipi 2:12a Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar,
“Mengerjakan keselamatan” , berarti menghidupi iman kita, berjalan sebagai
seorang pengikut Kristus, hidup sebagai seorang murid Kristus. Apakah perintah
ini bersifat opsional? Apakah perintah ini hanya sesuatu yang menyenangkan
untuk dilakukan dan tidak masalah bila kita tidak melakukannya? Frasa “dengan
takut dan gentar” di atas sama sekali tidak menunjukkan sesuatu yang sifatnya
opsional. Sebaliknya, frasa ini justru menekankan bahwa kita harus mengerjakan,
harus mempraktikkan iman kita itu dengan SANGAT serius; sebegitu seriusnya
hingga mencapai tahap dengan takut dan gentar. Menggunakan kata-kata Petrus
yang kita baca di bagian sebelumnya, perkataan itu bermakna: kita harus dengan
“sungguh-sungguh berusaha.
Lebih jauh lagi, Paulus berkata kepada
orang-orang di Filipi untuk “berpegang pada firman kehidupan”. Apabila mereka
melakukannya, maka pada hari Kristus Paulus akan bangga karena tidak percuma ia
berlomba dan bersusah-susah. Ini berarti apabila mereka tidak berpegang pada
Firman kehidupan, kerja keras Paulus pun menjadi sia-sia. Sekarang,
pertanyaannya adalah mengapa? Seandainya orang-orang ini, apa pun yang terjadi
dengan iman mereka setelah mereka percaya, apakah mereka memegang teguh Firman
Tuhan atau tidak, apakah mereka tetap tinggal pada pokok anggur atau tidak,
mereka pasti masuk ke dalam Kerajaan Allah, maka kerja keras Paulus tentu tidak
sia-sia, bukan? Sebagian orang berhasil masuk ke dalam Kerajaan Allah dan ini
berarti kerja keras Paulus sama sekali tidak sia-sia. Secara pribadi,
satu-satunya penjelasan yang masuk akal untuk ini adalah: jika orang-orang
Filipi tidak berpegang teguh pada Firman Kehidupan, jika mereka tidak tinggal
pada pokok anggur, maka mereka tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah
sehingga tentu saja kerja keras Paulus pun menjadi sia-sia, seakan-akan hal itu
tidak pernah terjadi.
1Kor1:8 Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada
kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus.
1. Matius 24:13, "Tetapi
orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat."
2. Matius 10:22: "Tetapi orang yang
bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat."
3. Ibr3:14-19 Karena
kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang
sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.
4. 1Kor15:2 Oleh
Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang
telah kuberitakan kepadamu -- kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi
percaya.
5. Roma11:22 Sebab
itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas
orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu
tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.
Cerita
dari Andriewongso
(http://www.andriewongso.com/articles/details/10062/Hidup-adalah-Pilihan)
Alkisah,
ada seorang pemuda tampan yang rajin bekerja dan terkenal ringan tangan
menolong sesama. Sayangnya, dia terkadang sulit melakukan beberapa pekerjaan,
terkendala karena memiliki kaki yang tidak normal, sehingga agak timpang saat
berjalan. Ketidaknormalan ini telah dibawa sejak lahir. Untuk itu dibutuhkan
sepasang sepatu yang harus dipesan khusus agar dia bisa berjalan layaknya orang
normal .
Suatu
hari, si pemuda mendatangi seorang pembuat sepatu yang terkenal. Setelah diukur
dengan teliti, si paman pembuat sepatu berkata, “Anak muda, paman pasti buatkan
sepasang sepatu yang nyaman dipakai dan kelak akan membuatmu berjalan layaknya
orang normal. Nah, sambil paman persiapkan bahan-bahannya, silakan kamu pilih
modelnya. Apakah berbentuk bulat di depan atau lancip seperti model sekarang?”
“Terima
kasih, Paman. Saya sungguh berharap, sepatu yang dibuat Paman akan membantu
saya untuk bisa berjalan layaknya orang normal. Mengenai modelnya..
terserah Paman saja. Saya percaya Paman akan memilihkan yang terbaik!”
Selang
dua minggu, sepatu pesanan pun akhirnya selesai dan diantar langsung ke rumah
si pemuda. Saat membuka kotak, si pemuda kaget dan takjub memandang sepasang
sepatu di tangannya. Sungguh indah dan sangat halus buatannya! Tetapi dengan
penasaran dia bertanya, “Paman, sepatu ini sungguh indah sekali. Tetapi kenapa
modelnya berbeda antara sepatu yang kiri dengan yang kanan?”
Sambil
tersenyum si paman menjawab, “Anak muda. Katamu waktu itu, modelnya terserah
paman. Dan menurut paman, itu adalah model yang terbaik untukmu. Jika kamu
merasa tidak cocok, itu adalah urusanmu. Ingat anak muda: Jika kamu tidak
membuat keputusan dan menentukan pilihan, sama artinya kamu membiarkan orang
lain yang akan memutuskan dan menentukan pilihan untukmu!”
Mendengar
hal itu, si pemuda tersentak. Katanya, “Terima kasih Paman. Ini adalah
pelajaran yang luar biasa buat saya dan sebagai pengingat, saya akan pajang
sepasang sepatu ini di tempat yang mudah terlihat untuk peringatan jika saya
tidak bisa menentukan pilihan maka orang lain yang akan membuat pilihan untuk
saya."
0 komentar:
Post a Comment