I Tawarikh 29:11,12
: “Terpujilah Engkau Tuhan, punyaMulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan dan
kemasyuran dan keagungan, ya segala-galanya ada di langit dan di bumi. Ya Tuhan
punyaMulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi melebihi segala-galanya. Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari padaMu
dan Engkaulah yang berkuasa atas
segala-galanya; dalam tanganMulah kekuatan dan kejayaan, dalam
tanganMulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.
Shalom,
Saudara-saudara yang terkasih, jika kita merujuk
Firman Tuhan tersebut di atas sangat jelas bahwa semua harta milik kita
sesungguhnya adalah milik Tuhan. Uang kita di deposito, barang-barang ditoko
kita, mobil kita, rumah kita semua adalah milik Tuhan. Bahkan diri kita sendiri
juga adalah milik Tuhan. Tuhan sudah menebus hidup kita dari dosa, Tuhan sudah
membayar segala hutang dosa kita dengan darahNya di atas kayu salib, dengan
demikian hidup kita bukan milik kita lagi tetapi menjadi milik Tuhan. Ketika
manusia mulai menyombongkan diri, dan tidak lagi menghormati Tuhan, maka
hati-hati semua yang ada ditangannya bisa habis dalam sekejab.
Kalau kita sadar bahwa apa yang kita miliki ini adalah milik
Tuhan, maka sepatutnya kita Mempersembahkan harta kita untuk memuliakan nama Tuhan. Firman Tuhan
dalam Amsal 3:9-10 “ Muliakanlah
Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka
lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah dan bejana
pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya”. Ayat ini berarti: jika kita
gunakan harta kita untuk memuliakan Tuhan, maka harta kita semakin diberkati
oleh Tuhan.
Saudara, bukan saja Harta kita yang kita persembahkan dengan
Tuhan tapi yang paling utama adalah hidup kita pun harus kita Persembahkan untuk
kemuliaan Tuhan. Kalau hanya kita persembahkan harta kita tapi dalam kehidupan
kita selalu melakukan perbuatan dosa, maka persembahan kita tidak akan diterima
oleh Tuhan. Amos 5:12, 22 : “Sebab Aku tahu, bahwa perbuatanmu yang
jahat banyak dan dosamu berjumlah besar” 22
“Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepadaKu korban-korban bakaran dan
korban-korban sajianmu, Aku tidak suka dan korban keselamatanmu berupa ternak
yang tambun, Aku tidak mau pandang.”
Persembahan bagaimanakah yang sepatutnya kita berikan kepada
Tuhan ? yaitu persembahan yang terbaik. Persembahan harta yang terbaik,
persembahan hidup yang terbaik, persembahan waktu, tenaga, pikiran yang terbaik
bagi Tuhan bukan yang sisa bagi Tuhan.
Mengapa harus terbaik ? Karena Tuhan sendiri sudah
memberikan apa yang terbaik dari hidupNya untuk kita. Firman Tuhan berkata :
bahwa kita telah ditebus bukan dengan perak dan emas melainkan dengan darah
yang mahal itulah darah Anak Domba Allah yang tidak bercela dan tidak bercacat.
Itulah darah Tuhan Yesus sendiri, darah orang yang tidak bersalah untuk
menggantikan kita yang bersalah, I
Petrus 1:18 – 19 “ Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara
hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan
barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah
yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda
dan tak bercacat.
Jika kita baca Firman Tuhan dalam Kitab Imamat maka kita
sering menemukan kata “ korban yang tidak bercela, entah itu ternak yang tidak
bercela, ternak yang tidak bercacat, tepung yang terbaik dstnya. Ini semua ada
jawaban di dalam kitab Maleakhi yang berisi dialog antara bangsa Israel dan
Tuhan. ( Maleakhi 1:7,8,13,14 “Dengan cara bagaimanakah Tuhan kami mencemarkan
korban bagiMu ? Tuhan menjawab: Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk
dipersembahkan, tidakkah itu jahat ? Apabila kamu membawa binatang yang timpang
dan sakit, tidakkah itu jahat ? ; Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang
yang timpang, binatang yang sakit..Akan berkenankah Aku menerimannya dari
tanganmu ? Terkutuklah penipu yang mempunyai seekor binatang jantan yang
dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan.
Dari ayat ini jelas bahwa persembahan yang berkenan pada
Tuhan adalah persembahan yang terbaik, bukan yang sisa, bukan yang cacat, bukan
yang asal-asalan, bukan yang cemar atau rusak.
Tuhan Yesus Memberkati
0 komentar:
Post a Comment